Untuk sinar matahariku, yang dengan baik hati mau menjadikanku bayangannya…
Lelah.
Mungkin itu kata yang tepat untukku saat ini. Ya, aku sudah lelah, sangat lelah
hingga aku bisa tertidur begitu saja ketika aku baru saja merebahkan diri. Aku
sudah sangat lelah, matahariku. Lelah dengan semua permainanmu. Lelah dengan
semua hari-hariku yang berjalan tak tentu.
Banyak
argumen yang beredar tentang bagaimana perasaanmu padaku. Ada yang bilang, aku
hanya mengartikan perhatianmu dengan berlebihan. Aku salah mengartikan
perhatian-perhatian sederhanamu yang tak sewajarnya sebagai teman dengan
terlalu berlebihan. Aku juga salah mengartikan kedekatanmu denganmu berlebihan.
Ada juga yang bilang kalau hatimu untukku. Mereka bilang, kamu mungkin tertarik
dengan gadis itu, gadis yang kamu bilang menarik perhatianmu, karena fisik
semata. Tapi hatimu untukku. Aku tak tahu yang benar yang mana. Aku ingin
percaya pada argumen kedua, tapi aku terlalu takut jika pada akhirnya argumen
pertama-lah yang benar.
Matahariku
yang berpijar terlalu terang. Saat-saat bersamamu adalah saat terbaik yang
pernah aku miliki. Aku selalu nyaman bersamamu. Aku selalu bisa tertawa dan
bahagia ketika aku berada bersamamu. Tapi tetap saja, tak peduli betapapun
bahagianya, rasa lelah ini masih selalu saja muncul. Terlebih ketika aku harus
berada disampingku namun aku tak dianggap. Seolah-olah aku menghilang, seolah
aku hanyalah bayanganmu yang menganggu pijarmu.
Kamu,
aku tidak tahu bagaimana perasaanmu padaku. Meski rasanya sakit mengabaikanmu,
tapi inilah yang terbaik. Sudah saatnya aku berhenti dan hidup dalam realita.
Mungkin kamu memang untukku, mungkin juga kamu bukan untukku. Siapa yang tahu?
Aku tidak akan kemana-mana, aku akan tetap ada disisimu, aku hanya akan kembali
pada posisiku yang sebenarnya. Sebagai temanmu, tidak lebih.
Walau
rasanya begitu sulit berhenti sampai disini, tapi inilah saatnya. Inilah
saatnya berhenti, mengubur rasaku padamu dan kembali pada posisiku yang
sebenarnya. Aku sudah lelah, lelah sekali. Dan aku ingin berbaring, untuk
setidaknya bermimpi kalau perasaan ini tidak pernah ada hingga aku bisa
menganggapku sebagai teman, seperti yang seharusnya.
Dari bayanganmu yang terlalu lelah…
NB :
Tetaplah tersenyum karena aku akan selalu ada disisimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar