Tempat ini… bukan rumah, meski sekilas
tempat ini hampir mirip seperti rumah, tapi aku tak pernah benar-benar nyaman
berada ditempat ini-atau belum? Sejujurnya aku tidak tahu. Rumah bagiku selalu
terasa hangat dan menyenangkan. Rumah selalu terasa familier dan bukannya asing
seperti ini. Aku tahu, seharusnya aku menganggap tempat ini sebagai rumah
karena aku menghabiskan sebagian besar waktuku selama empat tahun kedepan
ditempat ini, tapi salahkah aku jika aku merindukan rumah?
Sejak kecil hingga sedewasa ini, aku
bias menghitung dengan jari saat-saat dimana aku pergi dari rumah sendiri tanpa
ibuku, ayahku ataupun kakakku. Aku bahkan nyaris tak pernah keluar rumah
sendiri. Rumah bagiku terasa seperti benteng pelindungku. Sebuah cangkang tebal
yang melindungiku dari semua hal berbahaya yang ada diluar sana. Tapi sekarang,
saat aku tidak dirumah apa yang bisa aku lakukan? Tidak ada lagi rumah yang
melindungiku, tidak ada lagi kasih sayang ibuku yang menjadi penuntunku.
Ditempat ini… aku merasa benar-benar tersesat. Tersesat ditengah hiruk pikuk
baru yang kusebut sebagai dunia kuliah.
Aku benar-benar ingin mengerang dan
berteriak sekeras-kerasnya kalau aku rindu rumah. Aku rindu semua yang ada
disana, bahkan aku rindu anak-anak kecil yang kerap kali bermain petasan dan
menakutiku. Aku rindu semuanya, aku benar-benar merindukan semuanya. Dan
sekarang… aku hanya ingin berlari ke stasiun dan naik kereta tawang alun
secepat yang aku bisa untuk pulang, kembali kekehidupan lamaku yang membosankan
dan nyaman. Untuk pulang dan kembali kedalam dekapan kasih keluargaku yang akan
melindungiku dari segalanya. Tapi logiskah?
Aku bukan lagi gadis kecil berusia
sepuluh tahun yang bisa merengek sesuka hatiku. Aku sudah besar, meski belum
bisa dibilang dewasa. Usiaku saja sekarang sudah delapan belas tahun dan
tinggal menunggu sekitar tiga bulan untuk menggenapkan usiaku menjadi sembilan
belas tahun. Aku sudah tidak pantas lagi merengek atau bahkan merajuk. Aku
bahkan sekarang sudah menjadi mahasiswa, demi tuhan! Aku seharusnya lebih
dewasa dan menerima keadaan ini dengan lebih bijaksana. Meski awalnya begitu
sulit, aku yakin, seiring dengan berjalannya waktu semuanya akan baik-baik saja
malah akan menjadi lebih baik. Tapi… demi tuhan… aku benar-benar merindukan rumah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar