Robespierre,
Sang Pemimpin Regin Of Terror Yang
Berakhir Dengan Pisau Guillotine
Maximilien Robespierre atau
yang lebih sering dikenal dengan Robespierre adalah salah satu pemimpin
golongan Jacobin atau golongan
revolusioner yang menjadi pemegang kekuasaan Prancis secara de facto melalui Komite Keselamatan
Publik. Pemerintahan secara de facto oleh Robespierre dimulai ketika monarki absolut
runtuh yang ditandai dengan dieksekusinya Raja Louis XVI dan berakhir dengan
kematian Robespierre.
Robespierre dikenal sebagai
pemimpin bertangan besi. Ratusan orang di eksekusi mati karena dianggap membuat
onar dan musuh revolusi. Tidak hanya itu, salah satu pemimpin golongan Jacobin yang lain, yakni George Danton
harus mengalami nasib yang sama dengan orang-orang yang dianggap membuat onar
dan musuh revolusi yaitu dengan dieksekusi mati menggunakan pisau Guillotine.
Menurut saya, Robespierre
adalah salah seorang diktaktor yang tidak segan-segan untuk membunuh puluhan
bahkan ratusan nyawa. Bagi saya, Robespierre nyaris tidak ada bedanya dengan
Hitler yang tega membunuh ratusan bahkan ribuan warga Yahudi demi tujuannya.
Robespierre pun melakukan hal serupa dengan Hitler untuk memenuhi tujuan dan
ambisinya sebagai pemimpin Prancis. Dari hal tersebut, saya berpendapat kalau
Robespierre adalah seseorang yang keji yang akan melakukan apapun untuk
mencapai tujuan dan ambisinya. Hal ini terlihat dari dieksekusinya George
Danton yang saat itu menentang Robespierre dan menginginkan penyelesaian
masalah yang lebih moderat yang jelas berseberangan dengan Robespierre.
Namun, menurut saya kita
tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Robespierre atas tindakan-tindakan kejam yang
diambilnya. Jika menilik keadaan Prancis saat itu yang berada pada masa
peralihan setelah runtuhnya monarki absolut, Prancis dalam keadaan kacau yang
nyaris tidak terkendali dan kalau tidak segera dikendalikan maka bisa
mengundang invasi dari pihak lain. Karena keadaan tersebut, Komite Keselamatan
Publik memberi tenggat waktu kepada Robespierre untuk mengatasi masalah
tersebut. Jadi menurut saya, meskipun tindakan Robespierre terbilang keji dan
berdarah dingin, kita tidak bisa begitu saja menyalahkan Robespierre dan
mengecap Robespierre sebagai diktator karena pada dasarnya, tindakan
Robespierre yang sebenarnya tegas meski cukup keji adalah didorong oleh keadaan
Prancis yang cukup genting saat itu.
Saya cukup prihatin dengan
akhir hidup Robespierre. Bagaimanapun, menurut saya meski Robespierre telah
bertindak begitu kejam dengan membunuh ratusan orang yang dianggap membuat onar
dan musuh revolusi, hal itu dilakukan Robespierre semata-mata untuk menenangkan
keadaan Prancis khususnya Paris yang saat itu kacau dan tidak terkendali. Satu kesalahan
Robespierre yang menurut saya cukup fatal adalah dengan mengeksekusi George
Danton. Hal ini lah yang menjadi bumerang bagi Robespierre. Setelah
mengeksekusi Danton, orang-orang yang setia kepada Danton akhirnya menjatuhkan
Robespierre dengan tuduhan bertindak diktator dan tirani. Tapi yang paling
ironis menurut saya adalah eksekusi Robespierre dengan menggunakan Guillotine
tanpa adanya peradilan yang jelas. Pada akhirnya Robespirre harus mengalami
nasib yang sama dengan orang-orang yang ia akhiri hidupnya. Suatu akhir yang
tragis bagi seorang pemimpin yang menurut pandangan saya menginginkan yang
terbaik bagi Prancis meski cara dan metode yang digunakan salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar