Kamis, 26 Juni 2014

Tugas Sejarah : Opini

Robespierre, Sang Pemimpin Regin Of Terror Yang Berakhir Dengan Pisau Guillotine

Maximilien Robespierre atau yang lebih sering dikenal dengan Robespierre adalah salah satu pemimpin golongan Jacobin atau golongan revolusioner yang menjadi pemegang kekuasaan Prancis secara de facto melalui Komite Keselamatan Publik. Pemerintahan secara de facto  oleh Robespierre dimulai ketika monarki absolut runtuh yang ditandai dengan dieksekusinya Raja Louis XVI dan berakhir dengan kematian Robespierre.
Robespierre dikenal sebagai pemimpin bertangan besi. Ratusan orang di eksekusi mati karena dianggap membuat onar dan musuh revolusi. Tidak hanya itu, salah satu pemimpin golongan Jacobin yang lain, yakni George Danton harus mengalami nasib yang sama dengan orang-orang yang dianggap membuat onar dan musuh revolusi yaitu dengan dieksekusi mati menggunakan pisau Guillotine.
Menurut saya, Robespierre adalah salah seorang diktaktor yang tidak segan-segan untuk membunuh puluhan bahkan ratusan nyawa. Bagi saya, Robespierre nyaris tidak ada bedanya dengan Hitler yang tega membunuh ratusan bahkan ribuan warga Yahudi demi tujuannya. Robespierre pun melakukan hal serupa dengan Hitler untuk memenuhi tujuan dan ambisinya sebagai pemimpin Prancis. Dari hal tersebut, saya berpendapat kalau Robespierre adalah seseorang yang keji yang akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan dan ambisinya. Hal ini terlihat dari dieksekusinya George Danton yang saat itu menentang Robespierre dan menginginkan penyelesaian masalah yang lebih moderat yang jelas berseberangan dengan Robespierre.
Namun, menurut saya kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Robespierre atas tindakan-tindakan kejam yang diambilnya. Jika menilik keadaan Prancis saat itu yang berada pada masa peralihan setelah runtuhnya monarki absolut, Prancis dalam keadaan kacau yang nyaris tidak terkendali dan kalau tidak segera dikendalikan maka bisa mengundang invasi dari pihak lain. Karena keadaan tersebut, Komite Keselamatan Publik memberi tenggat waktu kepada Robespierre untuk mengatasi masalah tersebut. Jadi menurut saya, meskipun tindakan Robespierre terbilang keji dan berdarah dingin, kita tidak bisa begitu saja menyalahkan Robespierre dan mengecap Robespierre sebagai diktator karena pada dasarnya, tindakan Robespierre yang sebenarnya tegas meski cukup keji adalah didorong oleh keadaan Prancis yang cukup genting saat itu.
Saya cukup prihatin dengan akhir hidup Robespierre. Bagaimanapun, menurut saya meski Robespierre telah bertindak begitu kejam dengan membunuh ratusan orang yang dianggap membuat onar dan musuh revolusi, hal itu dilakukan Robespierre semata-mata untuk menenangkan keadaan Prancis khususnya Paris yang saat itu kacau dan tidak terkendali. Satu kesalahan Robespierre yang menurut saya cukup fatal adalah dengan mengeksekusi George Danton. Hal ini lah yang menjadi bumerang bagi Robespierre. Setelah mengeksekusi Danton, orang-orang yang setia kepada Danton akhirnya menjatuhkan Robespierre dengan tuduhan bertindak diktator dan tirani. Tapi yang paling ironis menurut saya adalah eksekusi Robespierre dengan menggunakan Guillotine tanpa adanya peradilan yang jelas. Pada akhirnya Robespirre harus mengalami nasib yang sama dengan orang-orang yang ia akhiri hidupnya. Suatu akhir yang tragis bagi seorang pemimpin yang menurut pandangan saya menginginkan yang terbaik bagi Prancis meski cara dan metode yang digunakan salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar