Minggu, 01 Juni 2014

ANALISIS LAHIRNYA PAHAM LIBERALISME DI PERANCIS

ANALISIS LAHIRNYA PAHAM LIBERALISME DI PERANCIS

Athollah Athene Risti dan Almira Annora Dewanti
Program Studi Bahasa dan Sastra Perancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Abstrak
Liberalisme pertama  kali dikobarkan oleh masyarakat Perancis golongan III  pada abad  ke-18. Liberalisme tidak dapat lepas dari pengaruh  revolusi Perancis. Liberalisme adalah aksi protes masyarakat Perancis golongan III terhadap hak dan kewajiban  yang tidak sama dengan  hak dan kewajiban  golongan I dan II. Golongan  I dan  II mendapat banyak hak dan sedikit kewajiban berbanding terbalik dengan golongan III. Faktor pendorong lahirnya liberalisme ada dua. Pertama, adanya golongan-golongan  dalam struktur Perancis di antaranya golongan I, II, dan III. Kedua, kesewenang-wenangan pemerintah Perancis terhadap golongan III.  Sebelum adanya revolusi dan liberalisme, raja berlaku tidak adil tentang hak dan kewajiban yang dimiliki oleh golongan  I, II, dan III.  Dampak dari liberalisme di antaranya raja tidak bisa lagi berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat golongan III karena adanya undang-undang. Undang-undang tersebut mengatur dan membatasi perilaku raja terhadap rakyatnya. Selain itu setelah lahirnya liberalisme di Perancis golongan III berhasil mendapatkan haknya kembali. Hak golongan III setara dengan hak yang dimiliki oleh golongan I dan II. Begitu pula dengan golongan  I dan II yang mendapatkan kewajiban yang sama rata dengan golongan III.

Kata Kunci : Liberalisme, Revolusi Perancis, Golongan I, II, dan III


         Liberalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga. Namun, liberalisme bisa berarti usaha perjuangan menuju kebebasan dari ketertindasan rezim yang berkuasa sedangkan menurut Yulianti (2010:199) “liberalisme yakni paham kebebasan yang berhasil menghapuskan kekuatan absolut di daratan Eropa”. Pengertian liberalisme secara khusus yakni paham yang menjunjung tinggi dan menghormati kebebasan individu dalam segala aspek kehidupan.
Di Perancis, paham liberalisme lahir pada abad ke-18. Paham ini merupakan aksi protes dari masyarakat Perancis terhadap kepincangan yang telah berakar lama di Perancis. Disebabkan adanya perbedaan dan pemisahan yang terlihat sekali antara golongan I dan II dengan golongan III. Golongan I dan II mempunyai banyak hak tetapi memiliki sedikit kewajiban. Berbanding terbalik dengan golongan III yang sedikit memiliki hak tetapi mempunyai banyak kewajiban. Oleh sebab itu rakyat sangat menentang kekuasaan raja yang sewenang-wenang serta kaum bangsawan yang menggunakan hak tersebut untuk kepentingan pribadi. Gerakan ini dicetuskan oleh pendapat Voltaire, Montesquieu, dan J.J. Rousseau. Gerakan liberalisme akhirnya meningkat menjadi gerakan politik dengan meletusnya revolusi Perancis. Di bawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte, paham liberalisme disebarluaskan ke negara-negara Eropa melalui semboyan liberte, egalite, dan fraternite.
Penulis memilih judul Analisis Lahirnya Paham Liberalisme di Perancis karena penulis tertarik untuk mempelajari dan menganalisis paham liberalisme yang ada di Perancis. Selain itu penulis juga ingin menjelaskan tentang kesalahapahaman beberapa orang tentang asal muasal lahirnya paham liberalisme. Tidak hanya itu, penulis ingin mendeskripsikan secara jelas dampak lahirnya paham liberalisme pada revolusi Perancis.
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam artikel ini antara lain: (1) bagaimana proses lahirnya paham liberalisme di Perancis? (2) apa faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya paham liberalisme di Perancis? (3) bagaimana dampak yang ditimbulkan dari lahirnya paham liberalisme di Perancis? Tujuan artikel di atas antara lain: (1) mendeskripsikan proses lahirnya paham liberalisme Perancis (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong lahirnya paham liberalisme di Perancis (3) mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan dari lahirnya paham liberalisme di Perancis.

Proses Lahirnya Paham Liberalisme di Perancis
Menurut Listiyani (2009:134) “lahirnya liberalisme pertama kalinya dikobarkan oleh kaum Borjuis Perancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes terhadap kepincangan yang telah berakar lama di Perancis.” Hal ini menunjukkan bahwa lahirnya paham liberalisme di Perancis tidak dapat terlepas dari revolusi Perancis yang menjadi titik dimulainya perubahan secara mendasar dan besar-besaran dalam berbagai aspek kehidupan di Perancis.
Masyarakat Perancis yang saat itu terbagi menjadi tiga golongan menunjukkan bahwa adanya ketidakadilan dalam distribusi hak dan kewajiban di antara masyarakat Perancis sehingga menimbulkan banyak ketimpangan. Hal inilah yang mendorong lahirnya paham liberalisme yang mengendaki kebebasan individu dalam segala bidang. Melalui paham liberalisme, rakyat golongan III yang memiliki kewajiban paling banyak dan hak paling sedikit merasa bebas untuk memperjuangkan haknya. Oleh sebab itu setelah meletusnya revolusi Perancis, paham liberalisme tumbuh subur, terutama di golongan Borjuis yang merupakan bagian dari golongan III yang tertindas oleh rakyat golongan I dan II.

Faktor-faktor yang Mendorong Lahirnya Paham Liberalisme di Perancis
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya paham liberalisme di Perancis sebagai berikut.
(a)    Adanya golongan-golongan dalam struktur masyarakat Perancis.
Pembagian golongan masyarakat di Perancis menyebabkan terjadinya ketimpangan. Hal ini terlihat dari pembagian hak dan kewajiban yang tidak merata sehingga menyebabkan rakyat golongan III yang memiliki hak paling sedikit dan kewajiban paling banyak menginginkan kebebasan. Hal ini sesuai dengan paham liberalisme yang menghendaki kebebasan individu. Menurut Listiyani (2009:134) paham liberalisme lahir sebagai akibat warisan sejarah masa lampau Perancis.
Lahirnya liberalisme di Perancis untuk pertama kalinya dikobarkan oleh kamu Borjuis Perancis pada abad ke-18 sebagai akibat reaksi protes terhadap kepincangan yang telah berakar lama di Perancis. Sebagai akibat warisan sejarah masa lampau, di Perancis terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali antara golongan I dan II yang memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan golongan III yang tanpa hak dan penuh dengan kewajiban.

(b)   Kesewenang-wenangan pemerintah.
Sebelum revolusi Perancis, raja memiliki kekuasaan mutlak atau absolut. Bahkan di era tersebut, tidak ada konstitusi resmi. Hukum yang berlaku berdasarkan kehendak raja dan rakyat saat itu tidak diperbolehkan campur tangan dalam bidang politik. Hal inilah yang mendorong rakyat golongan III, terutama kaum borjuis setelah revolusi Perancis mencetuskan paham liberalisme karena golongan borjuis menginginkan kebebasan dalam segala bidang  termasuk dalam bidang politik.

Dampak yang Ditimbulkan dari Lahirnya Paham Liberalisme di Perancis
Dengan tercetusnya paham liberalisme melalui revolusi Perancis, rakyat yang semula tertindas dan diperlakukan sewenang-wenang akhirnya perlahan-lahan memiliki kebebasan dalam segala bidang. Tidak hanya itu, kekuasaan raja yang sewenang-wenang perlahan mulai dapat dibatasi dengan dibentuknya undang-undang. Menurut Listiyani (2009:197) “pada tanggal 14 Juli 1790, undang-undang dasar disahkan dan Perancis menjadi kerajaan berkonstitusional”. Undang-undang Dasar Perancis tersebut didasarkan pada Pernyataan Hak-hak Asasi Manusia dan Pengakuan Hak Warga Negara atau Declaration des Droits de l’Homme et du Citoyen yang diumumkan pada tanggal 27 Agustus 1789. Hal ini menunjukkan setelah adanya revolusi Perancis dan lahirnya paham liberalisme, perlahan-lahan rakyat Perancis terutama rakyat golongan III mendapatkan hak-haknya kembali. Selain itu, dengan diumumkannya pengakuan hak-hak asasi manusia dan warga negara serta dengan dibentuknya undang-undang kebebasan rakyat Perancis terlah terjamin secara sah dan kuat di dalam konstitusi negara.


Simpulan
(1)   Lahirnya paham liberalisme di Perancis tidak lepas dari pengaruh revolusi Perancis. Paham liberalisme pertama kali dikobarkan oleh kaum Borjuis pada abad ke-18. Didorong oleh rasa ketidakadilan yang dialami oleh golongan III terhadap hak dan kewajiban yang diperoleh.
(2)   Faktor-faktor yang mendorong lahirnya liberalisme di Perancis ada dua. Pertama, adanya golongan-golongan dalam struktur masyarakat Perancis. Kedua, kesewenang-wenangan pemerintah Perancis terhadap rakyat golongan III.
(3)   Dampak yang ditimbulkan oleh lahirnya paham liberalisme di antaranya raja tidak dapat berbuat sewenang-wenang dan didapatkannya kembali hak-hak golongan III yang telah dirampas oleh golongan I dan II.

Saran
(1)   Berharap kepada pemerintah Perancis agar selalu bertindak adil kepada rakyatnya. Agar tidak terjadi lagi pembrontakan dari rakyat.
(2)   Untuk pemerintah Perancis agar tidak lagi membagi-bagi rakyat menjadi golongan-golongan.
(3)   Berharap kepada pembaca untuk bisa meneladani sikap rakyat Perancis dalam memperjuangkan keadilannya.


Daftar Rujukan

Listiyani, Dwi Ari. 2009. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Yulianti. 2010. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Sejarah Indonesia dan Dunia. Bandung : Yrama Widya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar