Nanti
pulang kuliah aku jemput ya?
Entah untuk keberapa
kalinya hari itu aku membuka sms yang dikirim oleh Janu semalam dan membaca
berulang-ulang. Hingga sesiang ini, aku masih enggan untuk menjawabnya.
Bukannya tidak beniat untuk membalasnya, sungguh aku tidak ingin menggantungkan
Janu terlalu lama. Aku hanya tidak tahu harus menjawab apa. Ya atau tidak. Aku
tahu, perasaan Janu padaku tidaklah murni sebagai seorang teman. Sudah sejak
lama Janu secara terang-terangan menunjukkan perasaannya padaku, tapi bagaimana
denganku sendiri? Adakah sedikit perasaan yang kumiliki untuk Janu?