Rabu, 12 Maret 2014

Karena Aku Mencintainya Dalam Diam


Pukul 2.59 siang.
Aku menahan langkahku dibalik gerbang besi karatan rumahku dengan tatapan mata yang tak pernah dari jam tangan digital hadiah ulang tahun dari papaku yang melingkar dipergelangan tangan kiriku. Sepeda federalku sudah bersandari manis ditubuhku sementara tangan kiriku sedang sibuk kupandangi, dan bola sepak kesayanganku pun sudah siap diposisinya, aku kepit diantara tangan kanan dan pinggangku. Sebentar lagi aku akan membuka pintu gerbang ini dan memberikan sinyal pada seseorang yang menunggu disebelah. Kemudian, aku akan keluar dari sini dan duduk ditrotoar depan rumahnya hanya untuk melihat ia mengamatiku diam-diam.